all about dhon don

Jumat, 12 Desember 2014

#Pinternet Psikoterapi Via Internet (Review Jurnal)



Jurnal 1
Konseling Online Sebagai Salah Satu Bentuk
Pelayanan E-konseling
                                                                        Ifdil

Hasil dan Pembahasan

Istilah konseling online merupakan dua kata yaitu kata ”konseling (Inggris)  dan  kata  online”. proses pemberian   bantuan    yang   dilakukan   melalui   wawancara   konseling   oleh   seorang   ahli (konselor) kepada   individu   yang   sedang   mengalami   sesuatu   masalah   (disebut klien)  yang  bermuara  pada teratasinya  masalah  yang  dihadapi  klien”. Sedangkan   kata   online jaringan  (seperti  Internet)  dan  siap  untuk  digunakan  (atau  digunakan  oleh) komputer  atau  perangkat lain. (Business Dictionary,  2011). atau keadaan saat sesuatu terhubung ke dalam suatu jaringan atau sistem (umumya istilah konseling online dapat dimaknai secara sederhana yaitu proses konseling yang dilakuk jaringan sebagai penghubung antara konselor dengan kliennya. Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh (Amani, 2007) Konseling Online adalah konseling melalui internet yang secara umum merujuk pada profesi yang berkaitan dengan layanan kesehatan mental melalui teknologi komunikasi internet. Lebih lanjut Fields (2011)  menyebutkan bahwa konseling online adalah layanan terapi yang relatif baru. Konseling dikembangkan dengan  menggunakan teknologi komunikasi dari yang paling sederhana meng dengan telp pc-to-pc sampai penggunaan dengan penggunaan webcam menggunakan komputer dan internet. Haberstroh (2011) menjelaskan bahwa konseling online adalah klien dan
konselor berkomunikasi dengan menggunakan streaming video dan audio. Capill (tt). komputer sehingga tercipta komunisi antara klien dengan Konselor.
Dari beberapa pendapat di atas dapat dipahami dan disimpulkan bahwa konseling terhadap klien/konseli dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi, komputer.

PROSES  KONSELING  ONLINE
Proses konseling online selain ketrampilan dasar konseling, sebagaimana yang dikemukan oleh Koutsonika (2009) : bukanlah merupakan sebuah proses yang simple. yang berbeda dan menantang penggunaan teknologi, latar belakang pendidikan manajemen. Selain apa yang dikemukan di atas, secara spesifik penyedia konseling online secara rinci biasanya memberikan tata cara dalam melakukan proses konseling online. Namun pada pembahasan artikel ini penulis memberikan gambaran umum proses konseling online. online bukanlah sebuah proses yang sederhana. Diperlukan kemampuan pendukung lain selain ketrampilan dasar konseling, sebagaimana yang dikemukan oleh Koutsonika (2009) :bukanlah merupakan sebuah proses yang simple. Sebaliknya sebuah proses yang kompleks yang memiliki karakteristik tersendiri. Kemudian berkenaan dengan, latar belakang pendidikan dan keterampilan, masalah apa yang dikemukan di atas, secara spesifik penyedia konseling online secara rinci biasanya memberikan tata cara dalam melakukan proses konseling online. Namun pada pembahasan artikel ini penulis memberikan gambaran umum proses konseling online. bukanlah sebuah proses yang sederhana. Diperlukan kemampuan pendukung lain selain ketrampilan dasar konseling, sebagaimana yang dikemukan oleh Koutsonika (2009) : Konseling  online kompleks dengan sejumlah isu
berkenaan dengan etika, masalah hukum, bisnis dan masalah apa yang dikemukan di atas, secara spesifik penyedia konseling online secara rinci biasanya memberikan tata cara dalam melakukan proses konseling online. Namun pada pembahasan artikel ini penulis.

Tahap Konseling online

1. Tahap I (Persiapan)
Tahap persiapan mencakup aspek teknis penggunaan perangkat keras Tahap persiapan mencakup aspek teknis penggunaan perangkat keras (hardware) mendukung penyelenggaraan konseling online. Seperti perangkat komputer/laptop yang (software), yang mendukung penyelenggaraan konseling online. Seperti perangkat komputer/laptop yang dapat terkoneksi dengan internet/Ethernet, headset, mic, webcam dan sebagainya. Perangkat lunak yaitu program-program yang mendukung dan akan digunakan, konselor dalam hal ketrampilan, kelayakan akademik, penilaian secara etik dan hukum, kesusuaian isu yang akan dibahas, serta tata kelola. dapat terkoneksi dengan internet/Ethernet, headset, mic, webcam dan sebagainya. Perangkat lunak yaitu program yang mendukung dan akan digunakan, account dan alamat email. Konselor dalam hal ketrampilan, kelayakan akademik, penilaian secara etik dan hukum, kesusuaian isu yang akan dibahas, serta tata kelola.
2.  Tahap  II ( Proses Konseling)
Tahapan konseling online tidak jauh berbeda dengan tahapan proses konseling Konseling) Tahapan konseling online tidak jauh berbeda dengan tahapan proses konseling tahapan (Prayitno. 2004) yaitu terdiri atas lima tahap yakni tahap, pengantaran, penjajagan, penafsiran, pembinaan dan penilaian dan bersambung sesuai tahap dan lebih terbuka untuk dimodifikasi akhir, juga penggunaan teknik tahapan (Prayitno. 2004) yaitu terdiri atas lima tahap yakni tahap, pengantaran, penjajagan, penafsiran, pembinaan dan penilaian namun dalam pelaksanaannya “kontinum fleksibel” dimana saling berhubungan dan bersambung sesuai tahap dan lebih terbuka untuk dimodifikasi, mulai dari tahap awal sampai tahap akhir, juga penggunaan teknik-teknik umum dan khusus tidak secara penuh seperti penyelenggaraan konseling secara langsung dibandingkan dengan cara bentuk pemilihan teknik, pendekatan dan ataupun terapi akan disesuaikan.
3.  Tahap III ( Pasca Konseling)
Tahap tiga yaitu tahap pasca proses konseling online.  Pada tahap ini merupakan lanjutan dari tahapan sebelumnya dimana setelah dilakukan penilaian maka yang pertama (1) konseling akan ditandai dengan kondisi klien yang KES (effective daily living- EDL) (2) Konseling akan dilanjutkan ada sesi  Face to Face- FtF) (3) Konseling akan dilanjutkan pada sesi konseling online berikutnya dan (4) klien akan direferal pada Konselor lain atau ahli lain. Seperti perangkat komputer/laptop yang dapat terkoneksi dengan internet/Ethernet, headset, mic, webcam dan sebagainya. Perangkat lunak yaitu
email. Selain itu juga kesiapan  Konselor dalam hal ketrampilan, kelayakan akademik, penilaian secara etik dan hukum.Tahapan konseling online tidak jauh berbeda dengan tahapan proses konseling face-to-face (FtF) tahapan (Prayitno. 2004) yaitu terdiri atas lima tahap yakni tahap, pengantaran, penjajagan, penafsiran, inum fleksibel” dimana saling berhubungan dengan nilai dari tahap awal sampai tahap teknik umum dan khusus tidak secara penuh seperti penyelenggaraan menekankan pada terentasnya masalah klien atau terapi yang digunakan. Pada tahapan ini adalah masalah yang dihadapi oleh klien. 

Kekuatan Penelitian

Penelitian ini menjelaskan tahap – tahap yang dilakukan dalam melakukan terapi secara jelas dan terperinci.

Kekurangan Penelitian

Tidak dijelaskan metodologi yang digunakan dalam penelitian ini. Sehingga tidak diperoleh hasil yang maksimal. 


Jurnal 2

PENGARUH DAN EFEKTIFITAS COGNITIVE
BEHAVIORAL THERAPY (CBT) BERBASIS KOMPUTER
TERHADAP KLIEN CEMAS DAN DEPRESI
Zakiyah

Hasil dan Pembahasan

Hasil 4 penelitian yang dilakukan pada klien dengan kecemasan fobia sosial dan obsesif kompulsif menunjukan CBT berbasis komputer lebih baik dibandingkan pelaksanaan CBT melalui tatap muka dan dukungan telepon. Hasil 4 penelitian yang dilakukan pada klien depresi, menunjukkan lebih baik dibandingkan dengan kelompok klien yang tidak dilakukan CBT berbasis komputer. Hasil penelitian yang dilakukan pada klien dengan kecemasan dan/atau depresi, menunjukan bahwa kelompok klien yang menerima CBT berbasis komputer lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol yang menerima perawatan CBT biasa (Tranaeus, 2007).  Beberapa penelitian telah dilakukan oleh perawat jiwa di Indonesia dalam menerapkan CBT pada pasien dengan gangguan jiwa, dan memberikan hasil yang baik. Hasil penelitian Sasmita, (2007), CBT meningkatkan kemampuan kognitif dan perilaku pasien dengan harga diri rendah secara signifikan. Hasil penelitian Fauziah, (2009), bahwa CBT dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan perilaku pasien skizofrenia dengan perilaku kekerasan. Hasil penelitian Wahyuni, (2010), bahwa CBT dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan perilaku pasien dengan halusinasi. Hasil penelitian Erwina, (2010), mendapatkan hasil bahwa CBT meningkatkan kemampuan kognitif dan perilaku klien pasca gempa. Hasil penelitian terbaru yang dilakukan Eyet, (2011), dengan menggabungkan dua terapi CBT dan REBT (Remotive Emotional Behavior Therapy), dapat menurunkan tanda dan gejala klien dengan perilaku kekerasan, harga diri rendah, dan mampu meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, serta psikomotor klien. Hasil penelitian Christensen et al, (2004); Proudfoot et. al., 2004; Wright et. al., 2005; Hoffmann, (2006), menunjukkan bahwa pemberian CBT dan Psychoeducation dengan menggunakan internet, efektif dalam menurunkan gejala depresi dan kecemasan dan efektif dari segi biaya McCrone et. al.,(2004), dalam Stuart,(2009:115). Cognitive Behavioral Therapy (CBT) Berbasis Komputer Perkembangan teknologi sistem informasi di bidang kesehatan memungkinkan untuk dikembangkannya proses Pengaruh dan Efektifitas Cognitive Behavioral Therapy (CBT) Berbasis Komputer terhadap Klien Cemas dan Depresilayanan kesehatan berbasis komputer. CBT berbasis komputer merupakan program terapi yang melibatkan pengobatan berdasarkan manual CBT yang telah disesuaikan dengan format komputerisasi. Pada beberapa kasus, terapi berbasis komputer meliputi beberapa jenis kontak pribadi dengan terapis CBT yang mengikuti perkembangan pasien dan selalu siap untuk menjawab pertanyaan, misalnya melalui e-mail, telepon, atau pertemuan tatap muka yang sedikit terbatas. Beberapa program berbasis komputer hanya melakukan kontak yang minimal dengan terapis CBT, sementara hal lainnya hanya digunakan sebagai pelengkap yang diberikan oleh terapis. Pada CBT berbasis komputer belum ditetapkan ukuran kelompok pasien gangguan kecemasan atau depresi yang mungkin cocok untuk penerapan CBT berbasis komputer. Christensen, Griffiths, dan Korten, (2002), telah mengembangkan situs resmi gratis tentang CBT berbasis internet, yang dikenal dengan MoodGYM. Situs ini dirancang untuk mengobati dan mencegah depresi pada orang muda. Situs ini tersedia untuk semua pengguna internet, dan ditargetkan untuk orang-orang yang mungkin tidak memiliki kontak resmi dengan bantuan layanan profesional. Situs ini terdiri dari satu set dari 5 modul pelatihan kognitif perilaku, buku kerja pribadi (berisi 29 latihan dan penilaian) untuk mencatat dan update tanggapan masing-masing pengguna, sebuah permainan interaktif, dan bentuk evaluasi umpan balik. Modul 1; memperkenalkan situs “Characters” (pola model disfungsi pikiran) dan menunjukkan bagaimana suasana hati dipengaruhi oleh pikiran, dengan menggunakan diagram animasi dan latihan interaktif. Modul 2; menjelaskan jenis pikiran disfungsional, metode untuk mengatasinya, dan memberikan penilaian diri dari warpy pikiran (disfungsional). Modul 3; menyediakan metode untuk mengatasi perilaku pikiran disfungsional, dan termasuk bagian pada ketegasan dan pelatihan diri. Modul 4; menilai E-Journal WIDYA Kesehatan Dan Lingkungan 79 Volume 1 Nomor 1 Juni 2014 Zakiyah, 75 – 80 kejadian stress dalam kehidupan, peristiwa yang menyenangkan, dan kegiatan, serta menyediakan 3 kaset relaksasi yang dapat di download. Modul 5; meliputi pemecahan masalah sederhana dan tanggapan yang khas terhadap berakhirnya hubungan. Buku kerja Latihan telah dipadukan secara utuh pada masing-masing modul. Setiap modul dirancang menghabiskan waktu sekitar 30 sampai 45 menit untuk diselesaikan, namun pengguna situs dapat memilih untuk melewati bagian-bagian tertentu. Modul 1 memiliki sekitar 30 halaman, kebanyakan isinya adalah browser dukungan fitur interaktif (membuat halaman tambahan) dan jendela pop-up tambahan. Modul 3 memiliki lebih dari 60 halaman, namun pengguna situs diarahkan ke bagian tertentu tergantung hasil skor pada tes sebelumnya sehingga tidak dapat mengakses semua halaman. Penilaian online termasuk di dalamnya skala cemas dan depresi menurut Goldberg yang terdiri dari 9 item. Skala ini ideal untuk digunakan di internet karena singkat, diterima dengan baik, keandalan dan validitas memuaskan. 

Kelebihan Penelitian

Abstrak jelas, sehimgga dengan membaca abstraknya saja pembaca dapat mengetahui hasil dari penelitian tersebut.

Kekurangan Penelitian

Tidak ada tujuan dan metodologi penelitian yang lebih terperinci.


Jurnal 3 

APLIKASI PSIKOTES UNTUK MENGUKUR NILAI NILAI KEHIDUPAN DAN KEYAKINAN KARIR BERBASIS WEB
Hendri Christianto, Endi Putro
Hasil dan Pembahasan

Bimbingan karir atau sering disebut  dengan konseling karir atau bimbingan pekerjaan sejatinya adalah salah satu bentuk  upaya diri untuk memaksimalkan pengembangan diri dari siswa ataupun seseorang yang membutuhkan bimbingan sehingga mampu berkembang sesuai dengan kemampuan dan terarah menuju hal yang diharapkan. Bimbingan karir adalah suatu proses untuk membantu seseorang dalam memahami dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja diluar dirinya, mempertemukan gambaran tentang dunia kerja diluar dirinya, mempertemukan gambaran diri tersebut dengan dunia kerja itu untuk pada akhirnya dapat memilih bidang pekerjaan dan membina karir dalam bidang tersebut.
 Pada penelitian ini, aplikasi psikotes, berbasis website diterapkan kepada client yang mencoba mengikuti tes adaptabilitas karir. Dari analisis yang telah dilakukan pada perancangan dan implementasi aplikasi psikotes berbasis website dengan melakukan uji coba, dapat diambil kesimpulan bahwa aplikasi psikotes berbasis website dapat membantu seorang konselor dalam hal :
·         Tes psikologi yang dilakukan tidak terbatas ruang dan waktu. Dimanapun dan kapanpun, sepanjang client telah terdaftar oleh admin dapat melakukan tes psikologi.
·         Perhitungan matematis dilakukan oleh aplikasi, hasilnya disimpan dalam bentuk file per client.

Kelebihan penelitian :

Penelitian menggunakan konsep yang matang.

Kekurangan Penelitian :

Abstrak kurang mewakilkan penelitian dan tidak adanya metodologi penelitian.

Sumber :  file:///C:/Users/user/Downloads/813-1476-1-SM.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jumat, 12 Desember 2014

#Pinternet Psikoterapi Via Internet (Review Jurnal)



Jurnal 1
Konseling Online Sebagai Salah Satu Bentuk
Pelayanan E-konseling
                                                                        Ifdil

Hasil dan Pembahasan

Istilah konseling online merupakan dua kata yaitu kata ”konseling (Inggris)  dan  kata  online”. proses pemberian   bantuan    yang   dilakukan   melalui   wawancara   konseling   oleh   seorang   ahli (konselor) kepada   individu   yang   sedang   mengalami   sesuatu   masalah   (disebut klien)  yang  bermuara  pada teratasinya  masalah  yang  dihadapi  klien”. Sedangkan   kata   online jaringan  (seperti  Internet)  dan  siap  untuk  digunakan  (atau  digunakan  oleh) komputer  atau  perangkat lain. (Business Dictionary,  2011). atau keadaan saat sesuatu terhubung ke dalam suatu jaringan atau sistem (umumya istilah konseling online dapat dimaknai secara sederhana yaitu proses konseling yang dilakuk jaringan sebagai penghubung antara konselor dengan kliennya. Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh (Amani, 2007) Konseling Online adalah konseling melalui internet yang secara umum merujuk pada profesi yang berkaitan dengan layanan kesehatan mental melalui teknologi komunikasi internet. Lebih lanjut Fields (2011)  menyebutkan bahwa konseling online adalah layanan terapi yang relatif baru. Konseling dikembangkan dengan  menggunakan teknologi komunikasi dari yang paling sederhana meng dengan telp pc-to-pc sampai penggunaan dengan penggunaan webcam menggunakan komputer dan internet. Haberstroh (2011) menjelaskan bahwa konseling online adalah klien dan
konselor berkomunikasi dengan menggunakan streaming video dan audio. Capill (tt). komputer sehingga tercipta komunisi antara klien dengan Konselor.
Dari beberapa pendapat di atas dapat dipahami dan disimpulkan bahwa konseling terhadap klien/konseli dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi, komputer.

PROSES  KONSELING  ONLINE
Proses konseling online selain ketrampilan dasar konseling, sebagaimana yang dikemukan oleh Koutsonika (2009) : bukanlah merupakan sebuah proses yang simple. yang berbeda dan menantang penggunaan teknologi, latar belakang pendidikan manajemen. Selain apa yang dikemukan di atas, secara spesifik penyedia konseling online secara rinci biasanya memberikan tata cara dalam melakukan proses konseling online. Namun pada pembahasan artikel ini penulis memberikan gambaran umum proses konseling online. online bukanlah sebuah proses yang sederhana. Diperlukan kemampuan pendukung lain selain ketrampilan dasar konseling, sebagaimana yang dikemukan oleh Koutsonika (2009) :bukanlah merupakan sebuah proses yang simple. Sebaliknya sebuah proses yang kompleks yang memiliki karakteristik tersendiri. Kemudian berkenaan dengan, latar belakang pendidikan dan keterampilan, masalah apa yang dikemukan di atas, secara spesifik penyedia konseling online secara rinci biasanya memberikan tata cara dalam melakukan proses konseling online. Namun pada pembahasan artikel ini penulis memberikan gambaran umum proses konseling online. bukanlah sebuah proses yang sederhana. Diperlukan kemampuan pendukung lain selain ketrampilan dasar konseling, sebagaimana yang dikemukan oleh Koutsonika (2009) : Konseling  online kompleks dengan sejumlah isu
berkenaan dengan etika, masalah hukum, bisnis dan masalah apa yang dikemukan di atas, secara spesifik penyedia konseling online secara rinci biasanya memberikan tata cara dalam melakukan proses konseling online. Namun pada pembahasan artikel ini penulis.

Tahap Konseling online

1. Tahap I (Persiapan)
Tahap persiapan mencakup aspek teknis penggunaan perangkat keras Tahap persiapan mencakup aspek teknis penggunaan perangkat keras (hardware) mendukung penyelenggaraan konseling online. Seperti perangkat komputer/laptop yang (software), yang mendukung penyelenggaraan konseling online. Seperti perangkat komputer/laptop yang dapat terkoneksi dengan internet/Ethernet, headset, mic, webcam dan sebagainya. Perangkat lunak yaitu program-program yang mendukung dan akan digunakan, konselor dalam hal ketrampilan, kelayakan akademik, penilaian secara etik dan hukum, kesusuaian isu yang akan dibahas, serta tata kelola. dapat terkoneksi dengan internet/Ethernet, headset, mic, webcam dan sebagainya. Perangkat lunak yaitu program yang mendukung dan akan digunakan, account dan alamat email. Konselor dalam hal ketrampilan, kelayakan akademik, penilaian secara etik dan hukum, kesusuaian isu yang akan dibahas, serta tata kelola.
2.  Tahap  II ( Proses Konseling)
Tahapan konseling online tidak jauh berbeda dengan tahapan proses konseling Konseling) Tahapan konseling online tidak jauh berbeda dengan tahapan proses konseling tahapan (Prayitno. 2004) yaitu terdiri atas lima tahap yakni tahap, pengantaran, penjajagan, penafsiran, pembinaan dan penilaian dan bersambung sesuai tahap dan lebih terbuka untuk dimodifikasi akhir, juga penggunaan teknik tahapan (Prayitno. 2004) yaitu terdiri atas lima tahap yakni tahap, pengantaran, penjajagan, penafsiran, pembinaan dan penilaian namun dalam pelaksanaannya “kontinum fleksibel” dimana saling berhubungan dan bersambung sesuai tahap dan lebih terbuka untuk dimodifikasi, mulai dari tahap awal sampai tahap akhir, juga penggunaan teknik-teknik umum dan khusus tidak secara penuh seperti penyelenggaraan konseling secara langsung dibandingkan dengan cara bentuk pemilihan teknik, pendekatan dan ataupun terapi akan disesuaikan.
3.  Tahap III ( Pasca Konseling)
Tahap tiga yaitu tahap pasca proses konseling online.  Pada tahap ini merupakan lanjutan dari tahapan sebelumnya dimana setelah dilakukan penilaian maka yang pertama (1) konseling akan ditandai dengan kondisi klien yang KES (effective daily living- EDL) (2) Konseling akan dilanjutkan ada sesi  Face to Face- FtF) (3) Konseling akan dilanjutkan pada sesi konseling online berikutnya dan (4) klien akan direferal pada Konselor lain atau ahli lain. Seperti perangkat komputer/laptop yang dapat terkoneksi dengan internet/Ethernet, headset, mic, webcam dan sebagainya. Perangkat lunak yaitu
email. Selain itu juga kesiapan  Konselor dalam hal ketrampilan, kelayakan akademik, penilaian secara etik dan hukum.Tahapan konseling online tidak jauh berbeda dengan tahapan proses konseling face-to-face (FtF) tahapan (Prayitno. 2004) yaitu terdiri atas lima tahap yakni tahap, pengantaran, penjajagan, penafsiran, inum fleksibel” dimana saling berhubungan dengan nilai dari tahap awal sampai tahap teknik umum dan khusus tidak secara penuh seperti penyelenggaraan menekankan pada terentasnya masalah klien atau terapi yang digunakan. Pada tahapan ini adalah masalah yang dihadapi oleh klien. 

Kekuatan Penelitian

Penelitian ini menjelaskan tahap – tahap yang dilakukan dalam melakukan terapi secara jelas dan terperinci.

Kekurangan Penelitian

Tidak dijelaskan metodologi yang digunakan dalam penelitian ini. Sehingga tidak diperoleh hasil yang maksimal. 


Jurnal 2

PENGARUH DAN EFEKTIFITAS COGNITIVE
BEHAVIORAL THERAPY (CBT) BERBASIS KOMPUTER
TERHADAP KLIEN CEMAS DAN DEPRESI
Zakiyah

Hasil dan Pembahasan

Hasil 4 penelitian yang dilakukan pada klien dengan kecemasan fobia sosial dan obsesif kompulsif menunjukan CBT berbasis komputer lebih baik dibandingkan pelaksanaan CBT melalui tatap muka dan dukungan telepon. Hasil 4 penelitian yang dilakukan pada klien depresi, menunjukkan lebih baik dibandingkan dengan kelompok klien yang tidak dilakukan CBT berbasis komputer. Hasil penelitian yang dilakukan pada klien dengan kecemasan dan/atau depresi, menunjukan bahwa kelompok klien yang menerima CBT berbasis komputer lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol yang menerima perawatan CBT biasa (Tranaeus, 2007).  Beberapa penelitian telah dilakukan oleh perawat jiwa di Indonesia dalam menerapkan CBT pada pasien dengan gangguan jiwa, dan memberikan hasil yang baik. Hasil penelitian Sasmita, (2007), CBT meningkatkan kemampuan kognitif dan perilaku pasien dengan harga diri rendah secara signifikan. Hasil penelitian Fauziah, (2009), bahwa CBT dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan perilaku pasien skizofrenia dengan perilaku kekerasan. Hasil penelitian Wahyuni, (2010), bahwa CBT dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan perilaku pasien dengan halusinasi. Hasil penelitian Erwina, (2010), mendapatkan hasil bahwa CBT meningkatkan kemampuan kognitif dan perilaku klien pasca gempa. Hasil penelitian terbaru yang dilakukan Eyet, (2011), dengan menggabungkan dua terapi CBT dan REBT (Remotive Emotional Behavior Therapy), dapat menurunkan tanda dan gejala klien dengan perilaku kekerasan, harga diri rendah, dan mampu meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, serta psikomotor klien. Hasil penelitian Christensen et al, (2004); Proudfoot et. al., 2004; Wright et. al., 2005; Hoffmann, (2006), menunjukkan bahwa pemberian CBT dan Psychoeducation dengan menggunakan internet, efektif dalam menurunkan gejala depresi dan kecemasan dan efektif dari segi biaya McCrone et. al.,(2004), dalam Stuart,(2009:115). Cognitive Behavioral Therapy (CBT) Berbasis Komputer Perkembangan teknologi sistem informasi di bidang kesehatan memungkinkan untuk dikembangkannya proses Pengaruh dan Efektifitas Cognitive Behavioral Therapy (CBT) Berbasis Komputer terhadap Klien Cemas dan Depresilayanan kesehatan berbasis komputer. CBT berbasis komputer merupakan program terapi yang melibatkan pengobatan berdasarkan manual CBT yang telah disesuaikan dengan format komputerisasi. Pada beberapa kasus, terapi berbasis komputer meliputi beberapa jenis kontak pribadi dengan terapis CBT yang mengikuti perkembangan pasien dan selalu siap untuk menjawab pertanyaan, misalnya melalui e-mail, telepon, atau pertemuan tatap muka yang sedikit terbatas. Beberapa program berbasis komputer hanya melakukan kontak yang minimal dengan terapis CBT, sementara hal lainnya hanya digunakan sebagai pelengkap yang diberikan oleh terapis. Pada CBT berbasis komputer belum ditetapkan ukuran kelompok pasien gangguan kecemasan atau depresi yang mungkin cocok untuk penerapan CBT berbasis komputer. Christensen, Griffiths, dan Korten, (2002), telah mengembangkan situs resmi gratis tentang CBT berbasis internet, yang dikenal dengan MoodGYM. Situs ini dirancang untuk mengobati dan mencegah depresi pada orang muda. Situs ini tersedia untuk semua pengguna internet, dan ditargetkan untuk orang-orang yang mungkin tidak memiliki kontak resmi dengan bantuan layanan profesional. Situs ini terdiri dari satu set dari 5 modul pelatihan kognitif perilaku, buku kerja pribadi (berisi 29 latihan dan penilaian) untuk mencatat dan update tanggapan masing-masing pengguna, sebuah permainan interaktif, dan bentuk evaluasi umpan balik. Modul 1; memperkenalkan situs “Characters” (pola model disfungsi pikiran) dan menunjukkan bagaimana suasana hati dipengaruhi oleh pikiran, dengan menggunakan diagram animasi dan latihan interaktif. Modul 2; menjelaskan jenis pikiran disfungsional, metode untuk mengatasinya, dan memberikan penilaian diri dari warpy pikiran (disfungsional). Modul 3; menyediakan metode untuk mengatasi perilaku pikiran disfungsional, dan termasuk bagian pada ketegasan dan pelatihan diri. Modul 4; menilai E-Journal WIDYA Kesehatan Dan Lingkungan 79 Volume 1 Nomor 1 Juni 2014 Zakiyah, 75 – 80 kejadian stress dalam kehidupan, peristiwa yang menyenangkan, dan kegiatan, serta menyediakan 3 kaset relaksasi yang dapat di download. Modul 5; meliputi pemecahan masalah sederhana dan tanggapan yang khas terhadap berakhirnya hubungan. Buku kerja Latihan telah dipadukan secara utuh pada masing-masing modul. Setiap modul dirancang menghabiskan waktu sekitar 30 sampai 45 menit untuk diselesaikan, namun pengguna situs dapat memilih untuk melewati bagian-bagian tertentu. Modul 1 memiliki sekitar 30 halaman, kebanyakan isinya adalah browser dukungan fitur interaktif (membuat halaman tambahan) dan jendela pop-up tambahan. Modul 3 memiliki lebih dari 60 halaman, namun pengguna situs diarahkan ke bagian tertentu tergantung hasil skor pada tes sebelumnya sehingga tidak dapat mengakses semua halaman. Penilaian online termasuk di dalamnya skala cemas dan depresi menurut Goldberg yang terdiri dari 9 item. Skala ini ideal untuk digunakan di internet karena singkat, diterima dengan baik, keandalan dan validitas memuaskan. 

Kelebihan Penelitian

Abstrak jelas, sehimgga dengan membaca abstraknya saja pembaca dapat mengetahui hasil dari penelitian tersebut.

Kekurangan Penelitian

Tidak ada tujuan dan metodologi penelitian yang lebih terperinci.


Jurnal 3 

APLIKASI PSIKOTES UNTUK MENGUKUR NILAI NILAI KEHIDUPAN DAN KEYAKINAN KARIR BERBASIS WEB
Hendri Christianto, Endi Putro
Hasil dan Pembahasan

Bimbingan karir atau sering disebut  dengan konseling karir atau bimbingan pekerjaan sejatinya adalah salah satu bentuk  upaya diri untuk memaksimalkan pengembangan diri dari siswa ataupun seseorang yang membutuhkan bimbingan sehingga mampu berkembang sesuai dengan kemampuan dan terarah menuju hal yang diharapkan. Bimbingan karir adalah suatu proses untuk membantu seseorang dalam memahami dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja diluar dirinya, mempertemukan gambaran tentang dunia kerja diluar dirinya, mempertemukan gambaran diri tersebut dengan dunia kerja itu untuk pada akhirnya dapat memilih bidang pekerjaan dan membina karir dalam bidang tersebut.
 Pada penelitian ini, aplikasi psikotes, berbasis website diterapkan kepada client yang mencoba mengikuti tes adaptabilitas karir. Dari analisis yang telah dilakukan pada perancangan dan implementasi aplikasi psikotes berbasis website dengan melakukan uji coba, dapat diambil kesimpulan bahwa aplikasi psikotes berbasis website dapat membantu seorang konselor dalam hal :
·         Tes psikologi yang dilakukan tidak terbatas ruang dan waktu. Dimanapun dan kapanpun, sepanjang client telah terdaftar oleh admin dapat melakukan tes psikologi.
·         Perhitungan matematis dilakukan oleh aplikasi, hasilnya disimpan dalam bentuk file per client.

Kelebihan penelitian :

Penelitian menggunakan konsep yang matang.

Kekurangan Penelitian :

Abstrak kurang mewakilkan penelitian dan tidak adanya metodologi penelitian.

Sumber :  file:///C:/Users/user/Downloads/813-1476-1-SM.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar