all about dhon don

Kamis, 21 April 2011

KEHIDUPAN, PERTUMBUHAN, & GAYA HIDUP

Saya sekarang berusia 19tahun pada 7 Maret kemarin. Sebelum saya menginjak usia ini, saya banyak melalui proses kehidupan selama kurang lebih 19 tahun sudah. Saya lahir di Jambi dengan berat 4,9 kg dan tinggi 50,1cm. masuk Umur 4tahun saya sudah bersekolah di taman kanak – kanak Aisiyah Jambi, saya termasuk anak perempuan tertinggi dikelas saya dan berat saya masih proposional dengan tinggi saya. Di umur segini saja ada 2 anggota tubuh saya yang dijahit karena kenakalan saya, ditangan kanan saya yang terkena kaca dan dikepala saya yang terkena ayun – ayunan permainan di TK saya.

Menginjak usia 6 tahun saya bersekolah dasar, saya pindah rumah dan bersekolah dasar di SD 201 Jambi didalam komplek perumahan yg saya tinggali. Di sekolah dasar ini, saya masih sebagai siswa perempuan tertinggi dikelas saya ini. Umur 7 tahun saya naik kelas 2 SD, Cawu 1 saya meraih rangking 3, rangking ini merupakan rangking terakhir saya di SD 201 Jambi. Awal cawu 2 saya sudah berada di SD 12 Sungailiat – Bangka. Ya, Papa saya dipindah tugaskan di Bangka Belitung. Bangka Belitung merupakan tempat dimana keluarga dari mama saya berkumpul. Cawu 2 kelas 2 saya lewati di SD ini sampai kelas 6 SD. Lagi – lagi di SD ini saya termasuk siswa perempuan tertinggi dikelas saya dan pada kelas 5 SD, proses pertumbuhan saya menjadi gemuk pun dimulai pada usia ini yaitu usia 10 tahun.

SMP Negeri 1 Sungailiat, merupakan SMP keluarga besar dari mama yang banyak bersekolah disini dulunya. Dan saya merupakan cucu pertama dari nenek saya yang memasuki SMP ini, karena kakak saya tidak bersekolah disini. Suatu kebanggaan bisa masuk di SMP yang mana dulunya tempat mama menuntut ilmu. Masuk SMP pertama kali saya ditempatkan dikelas 7C, disini saya bukan siswa perempuan tertinggi lagi, tetapi saya menjadi perempuan tergemuk dikelas saya. Bentuk badan saya bukan bentuk bulat yang bila gemuk seluruh badan saya menjadi melar. Saya termasuk orang yang mempunyai bentuk badan bagus (orang bilang begitu) karena kalaupun saya gemuk, saya tidak menjadi bulat, melainkan masih disesuaikan dengan tinggi saya. Di SMP ini saya lulus dengan nilai yang lumayan bagus.

Umur 15 tahun saya mendaftarkan diri saya di 2 SMA. SMA pertama adalah SMA yang lagi – lagi SMA keluarga besar dari mama. Kali ini saya kurang beruntung saya tidak masuk di SMA itu yaitu SMA 1 Sungailiat, melainkan saya dapat di SMA yang kedua yaitu SMA 1 Pemali dimana SMA tempat kakak saya menuntut ilmu dan bukan hanya saya dan kakak saya yang masuk di SMA ini, tetapi sepupu saya juga banyak yang mengikuti jejak saya dan kakak saya, sepertinya SMA ini akan menjadi SMA keluarga besar dari nenek saya. Hanya adik saya perwakilan pertama dari keluarga nenek saya yang berhasil masuk di SMA 1 Sungailiat. Tumbuh kembang saya di tingkat SMA ini semakin besar, saya tidak bisa mengontrol makan. Dikelas 11 saya mulai menyadari bahwa mempunyai tubuh gemuk tidak bagus. Akhirnya banyak proses pengecilan badan yang saya lakukan. Mulai dari olahraga pagi, olahraga sore, porsi makan dikurangi, dan berpuasa, satu hal yang tidak akan saya pernah coba sampai saat ini adalah pengecilan badan menggunakan obat – obatan. Saya berhasil turun hanya 2 – 3 kg saja, karena saya masih belum bisa membatasi cemilan. Kelas 12 semester 2 dimana akan diadakannya UN saya tidak melakukan proses penurunan berat badan karena saya dituntut untuk fit. Disini berat badan saya naik lagi, tetapi pada saat free dimana sedang menunggu kelulusan, saya melakukan program diet 2minggu dan berhasil menurunkan 4kg yaitu dari berat badan saya 87 menjadi 83. Tidak berhasilnya program diet 2minggu itu membuat saya puasa senin & kamis selama menunggu kelulusan dan lumayan berhasil disini. Akhirnya saya pun lulus di SMA Negeri 1 Pemali.

Setelah kelulusan SMA dan selesainya urusan berkas – berkas, saya memutuskan langsung berangkat ke Jakarta. Di Jakarta saya kos di Salemba karena waktu itu saya ingin masuk di Universitas YAI. Selama saya kos di Salemba makan tidak teratur dan membuat saya turun 2kg. Pulang ke Bangka 3 hari dan kembali lagi ke Salemba . Akhirnya saya memutuskan untuk kuliah di Universitas Gunadarma Depok dengan mengambil fakultas psikologi, jurusan psikologi pilihan saya sendiri. Saya pulang ke Bangka selama 1 bulan dan berat badan saya naik kembali. Kemudian saya Kembali lagi ke Jakarta dengan papa saya. Karena saya memutuskan untuk kuliah di Gunadarma, maka papa mencarikan saya kos di Depok. Saya kos di jalan Kapuk Margonda Raya, saya melewati bulan puasa di Depok dan memutuskan untuk melewati Idul Fitri di Jakarta. Tetapi teryata saya tidak bisa melewati itu semua sendiri, akhirnya setelah urusan di Universitas Gunadarma selesai dan saya menjadi calon mahasiswa Gunadarma, saya pun pulang ke Bangka untuk merayakan hari raya Idul Fitri di Bangka. Kembali ke Depok berat badan saya naik lagi. Akhirnya saya pindah kekosan di Kelapa dua, karena fakultas psikologi kebanyakan dapat kelas di Kelapa dua. Akhirnya saya bertekat untuk serius menurunkan dan mengecil kan badan saya yang terlanjur gemuk ini. Dan selama saya kos di Kelap dua ini, berat badan saya sekarang 70 dengan tinggi 168. Karena porsi makan yang saya kurangi dan saya terus melakukan puasa senin dan kamis sampai sekarang ini.

Kamis, 14 April 2011

Rumah Pohon Sesungguhnya

Untuk melestarikan kehidupan dibumi saya mempunyai rencana untuk memulai dari hal kecil. Saya ingin membuat rumah pohon. Ini bukan rumah yang ada diatas pohon yang kita kenal. Tapi rumah pohon yang saya buat adalah rumah yang akan saya tanamkan banyak pohon disekelilingnya. Rumah ini akan banyak saya tanami pepohonan dan saya akan mengembangkan pohon – pohon yang sudah ada dirumah pohon untuk diambil bibitnya. Dalam waktu dekat bibit yang telah berhasil akan saya bagikan kerumah – rumah disekitar untuk ditanam dan dirawat. Pembagian tanaman ini akan saya lakukan setiap hari minggu dan saya akan memastikan tanaman yang saya bagikan tertanam dengan baik disekitar yang punya rumah. Kalau lingkungan rumah disekitar rumah pohon sudah terbagi rata semuanya, bukan tidak mungkin saya bisa membagikan bibit pohon ini keseluruh Indonesia bahkan dunia.


Dalam hal ini saya akan mengembangkan rumah pohon ini selama setengah tahun terlebih dahulu dari pohon yang sudah ada, setelah itu saya akan bisa menjalankan rencana yang saya rencanakan. Didalam rumah saya akan meletakkan tanaman hidup didalamnya. Sehingga rumah yang saya rencanakan ini adalah rumah yang sangat hijau. Rumah pohon ini saya akan menggembangkannya dengan seiklas saya, karena yang saya lakukan merupakan wujud cinta saya terhadap bumi, agar anak cucu kita yang akan melanjutkan kehidupan dibumi tidak mengalami kehancuran alam. Alam semakin kacau, karena kurangnya penghijauan dibumi. Sekarang alam sudah merasa tidak nyaman dengan keadaanya, karena mahluk hidup dibumi sangat meremehkan alam. Mungkin dengan yang saya lakukan ini dapat mengubah pemikiran mahluk hidup dibumi, tetapi bila tidak adanya perubahan pemikiran atau kesadaran mereka, setidaknya mereka sudah membantu dengan memberi sedikit lahannya untuk ditanami bibit pohon yang saya berikan. Karena satu pohon dapat menyelamatkan seluruh mahluk hidup yang ada dibumi.

Kamis, 21 April 2011

KEHIDUPAN, PERTUMBUHAN, & GAYA HIDUP

Saya sekarang berusia 19tahun pada 7 Maret kemarin. Sebelum saya menginjak usia ini, saya banyak melalui proses kehidupan selama kurang lebih 19 tahun sudah. Saya lahir di Jambi dengan berat 4,9 kg dan tinggi 50,1cm. masuk Umur 4tahun saya sudah bersekolah di taman kanak – kanak Aisiyah Jambi, saya termasuk anak perempuan tertinggi dikelas saya dan berat saya masih proposional dengan tinggi saya. Di umur segini saja ada 2 anggota tubuh saya yang dijahit karena kenakalan saya, ditangan kanan saya yang terkena kaca dan dikepala saya yang terkena ayun – ayunan permainan di TK saya.

Menginjak usia 6 tahun saya bersekolah dasar, saya pindah rumah dan bersekolah dasar di SD 201 Jambi didalam komplek perumahan yg saya tinggali. Di sekolah dasar ini, saya masih sebagai siswa perempuan tertinggi dikelas saya ini. Umur 7 tahun saya naik kelas 2 SD, Cawu 1 saya meraih rangking 3, rangking ini merupakan rangking terakhir saya di SD 201 Jambi. Awal cawu 2 saya sudah berada di SD 12 Sungailiat – Bangka. Ya, Papa saya dipindah tugaskan di Bangka Belitung. Bangka Belitung merupakan tempat dimana keluarga dari mama saya berkumpul. Cawu 2 kelas 2 saya lewati di SD ini sampai kelas 6 SD. Lagi – lagi di SD ini saya termasuk siswa perempuan tertinggi dikelas saya dan pada kelas 5 SD, proses pertumbuhan saya menjadi gemuk pun dimulai pada usia ini yaitu usia 10 tahun.

SMP Negeri 1 Sungailiat, merupakan SMP keluarga besar dari mama yang banyak bersekolah disini dulunya. Dan saya merupakan cucu pertama dari nenek saya yang memasuki SMP ini, karena kakak saya tidak bersekolah disini. Suatu kebanggaan bisa masuk di SMP yang mana dulunya tempat mama menuntut ilmu. Masuk SMP pertama kali saya ditempatkan dikelas 7C, disini saya bukan siswa perempuan tertinggi lagi, tetapi saya menjadi perempuan tergemuk dikelas saya. Bentuk badan saya bukan bentuk bulat yang bila gemuk seluruh badan saya menjadi melar. Saya termasuk orang yang mempunyai bentuk badan bagus (orang bilang begitu) karena kalaupun saya gemuk, saya tidak menjadi bulat, melainkan masih disesuaikan dengan tinggi saya. Di SMP ini saya lulus dengan nilai yang lumayan bagus.

Umur 15 tahun saya mendaftarkan diri saya di 2 SMA. SMA pertama adalah SMA yang lagi – lagi SMA keluarga besar dari mama. Kali ini saya kurang beruntung saya tidak masuk di SMA itu yaitu SMA 1 Sungailiat, melainkan saya dapat di SMA yang kedua yaitu SMA 1 Pemali dimana SMA tempat kakak saya menuntut ilmu dan bukan hanya saya dan kakak saya yang masuk di SMA ini, tetapi sepupu saya juga banyak yang mengikuti jejak saya dan kakak saya, sepertinya SMA ini akan menjadi SMA keluarga besar dari nenek saya. Hanya adik saya perwakilan pertama dari keluarga nenek saya yang berhasil masuk di SMA 1 Sungailiat. Tumbuh kembang saya di tingkat SMA ini semakin besar, saya tidak bisa mengontrol makan. Dikelas 11 saya mulai menyadari bahwa mempunyai tubuh gemuk tidak bagus. Akhirnya banyak proses pengecilan badan yang saya lakukan. Mulai dari olahraga pagi, olahraga sore, porsi makan dikurangi, dan berpuasa, satu hal yang tidak akan saya pernah coba sampai saat ini adalah pengecilan badan menggunakan obat – obatan. Saya berhasil turun hanya 2 – 3 kg saja, karena saya masih belum bisa membatasi cemilan. Kelas 12 semester 2 dimana akan diadakannya UN saya tidak melakukan proses penurunan berat badan karena saya dituntut untuk fit. Disini berat badan saya naik lagi, tetapi pada saat free dimana sedang menunggu kelulusan, saya melakukan program diet 2minggu dan berhasil menurunkan 4kg yaitu dari berat badan saya 87 menjadi 83. Tidak berhasilnya program diet 2minggu itu membuat saya puasa senin & kamis selama menunggu kelulusan dan lumayan berhasil disini. Akhirnya saya pun lulus di SMA Negeri 1 Pemali.

Setelah kelulusan SMA dan selesainya urusan berkas – berkas, saya memutuskan langsung berangkat ke Jakarta. Di Jakarta saya kos di Salemba karena waktu itu saya ingin masuk di Universitas YAI. Selama saya kos di Salemba makan tidak teratur dan membuat saya turun 2kg. Pulang ke Bangka 3 hari dan kembali lagi ke Salemba . Akhirnya saya memutuskan untuk kuliah di Universitas Gunadarma Depok dengan mengambil fakultas psikologi, jurusan psikologi pilihan saya sendiri. Saya pulang ke Bangka selama 1 bulan dan berat badan saya naik kembali. Kemudian saya Kembali lagi ke Jakarta dengan papa saya. Karena saya memutuskan untuk kuliah di Gunadarma, maka papa mencarikan saya kos di Depok. Saya kos di jalan Kapuk Margonda Raya, saya melewati bulan puasa di Depok dan memutuskan untuk melewati Idul Fitri di Jakarta. Tetapi teryata saya tidak bisa melewati itu semua sendiri, akhirnya setelah urusan di Universitas Gunadarma selesai dan saya menjadi calon mahasiswa Gunadarma, saya pun pulang ke Bangka untuk merayakan hari raya Idul Fitri di Bangka. Kembali ke Depok berat badan saya naik lagi. Akhirnya saya pindah kekosan di Kelapa dua, karena fakultas psikologi kebanyakan dapat kelas di Kelapa dua. Akhirnya saya bertekat untuk serius menurunkan dan mengecil kan badan saya yang terlanjur gemuk ini. Dan selama saya kos di Kelap dua ini, berat badan saya sekarang 70 dengan tinggi 168. Karena porsi makan yang saya kurangi dan saya terus melakukan puasa senin dan kamis sampai sekarang ini.

Kamis, 14 April 2011

Rumah Pohon Sesungguhnya

Untuk melestarikan kehidupan dibumi saya mempunyai rencana untuk memulai dari hal kecil. Saya ingin membuat rumah pohon. Ini bukan rumah yang ada diatas pohon yang kita kenal. Tapi rumah pohon yang saya buat adalah rumah yang akan saya tanamkan banyak pohon disekelilingnya. Rumah ini akan banyak saya tanami pepohonan dan saya akan mengembangkan pohon – pohon yang sudah ada dirumah pohon untuk diambil bibitnya. Dalam waktu dekat bibit yang telah berhasil akan saya bagikan kerumah – rumah disekitar untuk ditanam dan dirawat. Pembagian tanaman ini akan saya lakukan setiap hari minggu dan saya akan memastikan tanaman yang saya bagikan tertanam dengan baik disekitar yang punya rumah. Kalau lingkungan rumah disekitar rumah pohon sudah terbagi rata semuanya, bukan tidak mungkin saya bisa membagikan bibit pohon ini keseluruh Indonesia bahkan dunia.


Dalam hal ini saya akan mengembangkan rumah pohon ini selama setengah tahun terlebih dahulu dari pohon yang sudah ada, setelah itu saya akan bisa menjalankan rencana yang saya rencanakan. Didalam rumah saya akan meletakkan tanaman hidup didalamnya. Sehingga rumah yang saya rencanakan ini adalah rumah yang sangat hijau. Rumah pohon ini saya akan menggembangkannya dengan seiklas saya, karena yang saya lakukan merupakan wujud cinta saya terhadap bumi, agar anak cucu kita yang akan melanjutkan kehidupan dibumi tidak mengalami kehancuran alam. Alam semakin kacau, karena kurangnya penghijauan dibumi. Sekarang alam sudah merasa tidak nyaman dengan keadaanya, karena mahluk hidup dibumi sangat meremehkan alam. Mungkin dengan yang saya lakukan ini dapat mengubah pemikiran mahluk hidup dibumi, tetapi bila tidak adanya perubahan pemikiran atau kesadaran mereka, setidaknya mereka sudah membantu dengan memberi sedikit lahannya untuk ditanami bibit pohon yang saya berikan. Karena satu pohon dapat menyelamatkan seluruh mahluk hidup yang ada dibumi.