all about dhon don

Selasa, 20 Maret 2012

Penyesuaian Diri

Orang yang dapat menyesuaikan diri merupakan dasar bagi penentuan derajat kesehatan mental bagi seseorang . Orang yang dapat menyesuaikan diri secara aktif dan realistis sambil tetap mempertahankan stabilitas diri mengindikasikan adanya kesehatan mental yang tinggi pada dirinya . Sebaliknya mereka yang tidak mampu menyesuaikan diri secara aktif, tidak realistik dan tidak stabil dirinya menunjukan rendahnya kesehatan mental pada dirinya. Dengan kata lain kemampuan penyesuaian diri merupakan variable utama dalam kesehatan mental setara dengan peningkatan kemampuan penyesuaian diri yang aktif, realistik disertai dengan stabilitas diri .
Kemampuan penyesuaian diri idealnya dilatih dan dibina sejak kecil, Namun peningkatan kemampuan ini bukan tidak dapat dilakukan ketika seseorang sudah dewasa. Dari waktu ke waktu idealnya manusia perlu terus mengembangkan kemampuan penyesuaian dirinya yang aktif, realistic dan dinamis sambil tetap menjaga stabilitas diri. Dalam banyak literatur psikologi kesehatan , pengembangan diri dan kemampuan penyesuaian diri merupakan salah satu indikasi dari kepribadian yang sehat. Dalam uraian Gordon W. Allport, Carl Rogers, Abraham Maslow dan Viktor Frankl . Menegaskan bahwa pribadi yang sehat selalu ditandai dengan keinginan untuk tumbuh dan berkembang , berorientasi ke masa depan sambil tetap realistis dan mampu melakukan inovasi bagi diri sendiri serta lingkungannnya. Perbaikan kemampuan penyesuaian diri tidak hanya perlu dilakukan pada mereka yang mengalami gangguan mental tetapi juga pada siapa saja.

Misalnya seorang anak yang baru pindah sekolah karena mengikuti orang tuanya yang dipindah tugaskan dari pedesaan/pedalaman ke Ibu Kota Jakarta, Dia tahu bahwa pergaulannya telah berubah 180º. Dia bisa menyesuaikan dirinya dengan teman-temannya sekarang tetap bergaul layaknya anak-anak lainnya namun dia tetap bisa menjaga norma serta penerapan yang telah Orang Tuanya berikan sejak dia masih kecil bahwa apa pun yang dia lakukan harus tetap menjaga norma agama, serta budaya . Meskipun sejak dulu Orang Tuanya memberikan kebebasan dia dalam bergaul namun dia juga tetap diberatkan dengan tanggung jawab yang harus tetap dia pikul dan tetap dia bawa . Apa pun yang dia lakukan sekarang meskipun secara kasat mata dia sama seperti anak yang lain sering ‘nongkrong’ bareng namun dia tetap menjaga nama baik dia sendiri, nama baik Orang Tua dan Keluarga dan tetap berpegang teguh bahwa semua harus sesuai dengan norma agama dan norma budaya yang selama ini telah ditetapkan Orang Tuanya.

Kesehatan dan Penyebab Kekurangan Kesehatan Mental

kesehatan mental merupakan suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain. Sehatnya mental seseorang pun bisa dikarenakan terwujutnya keharmonisan dalam fungsi jiwa serta tercapainya kemampuan untuk menghadapi permasalahan sehari-hari, sehingga merasakan kebahagiaan dan kepuasan dalam dirinya. Seseorang dikatakan memiliki mental yang sehat, bila ia terhindar dari gejala penyakit jiwa dan memanfatkan potensi yang dimilikinya untuk menyelaraskan fungsi jiwa dalam dirinya. Adapun disini kita juga akan membahas tentang kurangnya kesehatan mental pada seseorang.

Golongan yang kurang sehat mentalnya
Golongan yang kurang sehat adalah orang yang merasa terganggu ketentraman hatinya. Adanya abnormalitas mental ini biasanya disebabkan karena ketidakmampuan individu dalam menghadapi kenyataan hidup, sehingga muncul konflik mental pada dirinya . Gejala-gejala umum yang kurang sehat mentalnya, yakni dapat dilihat dalam beberapa segi, antara lain:

Perasaan
Orang yang kurang sehat mentalnya akan selalu merasa gelisah karena kurang mampu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya.

Pikiran
Orang yang kurang sehat mentalnya akan mempengaruhi pikirannya, sehingga ia merasa kurang mampu melanjutkan sesutu yang telah direncanakan sebelumnya, seperti tidak dapat berkonsentrasi dalam melakukan sesuatu pekerjan, pemalas, pelupa, apatis dan sebgainya.

Kelakuan
Pada umumnya orang yang kurang sehat mentalnya akan tampak pada kelakuan-kelakuannya yang tidak baik, seperti keras kepala, suka berdusta, mencuri, menyeleweng, menyiksa orang lain, dan segala yang bersifat negatif.

Pembinaan untuk org yg kurang sehat jiwanya adalah pembinaan kepribadian secara keseluruhan. Pembinaan mental secara efektif dilakukan dengan memperhatikan faktor kejiwaan sasaran yang akan dibina. Pembinaan yang dilakukan meliputi pembinaan moral, pembentukan sikap dan mental yang pada umumnya dilakukan sejak anak masih kecil. Pembinaan mental merupakan salah satu cara untuk membentuk akhlak manusia agar memiliki pribadi yang bermoral, berbudi pekerti yang luhur dan bersusila.

Selasa, 20 Maret 2012

Penyesuaian Diri

Orang yang dapat menyesuaikan diri merupakan dasar bagi penentuan derajat kesehatan mental bagi seseorang . Orang yang dapat menyesuaikan diri secara aktif dan realistis sambil tetap mempertahankan stabilitas diri mengindikasikan adanya kesehatan mental yang tinggi pada dirinya . Sebaliknya mereka yang tidak mampu menyesuaikan diri secara aktif, tidak realistik dan tidak stabil dirinya menunjukan rendahnya kesehatan mental pada dirinya. Dengan kata lain kemampuan penyesuaian diri merupakan variable utama dalam kesehatan mental setara dengan peningkatan kemampuan penyesuaian diri yang aktif, realistik disertai dengan stabilitas diri .
Kemampuan penyesuaian diri idealnya dilatih dan dibina sejak kecil, Namun peningkatan kemampuan ini bukan tidak dapat dilakukan ketika seseorang sudah dewasa. Dari waktu ke waktu idealnya manusia perlu terus mengembangkan kemampuan penyesuaian dirinya yang aktif, realistic dan dinamis sambil tetap menjaga stabilitas diri. Dalam banyak literatur psikologi kesehatan , pengembangan diri dan kemampuan penyesuaian diri merupakan salah satu indikasi dari kepribadian yang sehat. Dalam uraian Gordon W. Allport, Carl Rogers, Abraham Maslow dan Viktor Frankl . Menegaskan bahwa pribadi yang sehat selalu ditandai dengan keinginan untuk tumbuh dan berkembang , berorientasi ke masa depan sambil tetap realistis dan mampu melakukan inovasi bagi diri sendiri serta lingkungannnya. Perbaikan kemampuan penyesuaian diri tidak hanya perlu dilakukan pada mereka yang mengalami gangguan mental tetapi juga pada siapa saja.

Misalnya seorang anak yang baru pindah sekolah karena mengikuti orang tuanya yang dipindah tugaskan dari pedesaan/pedalaman ke Ibu Kota Jakarta, Dia tahu bahwa pergaulannya telah berubah 180º. Dia bisa menyesuaikan dirinya dengan teman-temannya sekarang tetap bergaul layaknya anak-anak lainnya namun dia tetap bisa menjaga norma serta penerapan yang telah Orang Tuanya berikan sejak dia masih kecil bahwa apa pun yang dia lakukan harus tetap menjaga norma agama, serta budaya . Meskipun sejak dulu Orang Tuanya memberikan kebebasan dia dalam bergaul namun dia juga tetap diberatkan dengan tanggung jawab yang harus tetap dia pikul dan tetap dia bawa . Apa pun yang dia lakukan sekarang meskipun secara kasat mata dia sama seperti anak yang lain sering ‘nongkrong’ bareng namun dia tetap menjaga nama baik dia sendiri, nama baik Orang Tua dan Keluarga dan tetap berpegang teguh bahwa semua harus sesuai dengan norma agama dan norma budaya yang selama ini telah ditetapkan Orang Tuanya.

Kesehatan dan Penyebab Kekurangan Kesehatan Mental

kesehatan mental merupakan suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain. Sehatnya mental seseorang pun bisa dikarenakan terwujutnya keharmonisan dalam fungsi jiwa serta tercapainya kemampuan untuk menghadapi permasalahan sehari-hari, sehingga merasakan kebahagiaan dan kepuasan dalam dirinya. Seseorang dikatakan memiliki mental yang sehat, bila ia terhindar dari gejala penyakit jiwa dan memanfatkan potensi yang dimilikinya untuk menyelaraskan fungsi jiwa dalam dirinya. Adapun disini kita juga akan membahas tentang kurangnya kesehatan mental pada seseorang.

Golongan yang kurang sehat mentalnya
Golongan yang kurang sehat adalah orang yang merasa terganggu ketentraman hatinya. Adanya abnormalitas mental ini biasanya disebabkan karena ketidakmampuan individu dalam menghadapi kenyataan hidup, sehingga muncul konflik mental pada dirinya . Gejala-gejala umum yang kurang sehat mentalnya, yakni dapat dilihat dalam beberapa segi, antara lain:

Perasaan
Orang yang kurang sehat mentalnya akan selalu merasa gelisah karena kurang mampu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya.

Pikiran
Orang yang kurang sehat mentalnya akan mempengaruhi pikirannya, sehingga ia merasa kurang mampu melanjutkan sesutu yang telah direncanakan sebelumnya, seperti tidak dapat berkonsentrasi dalam melakukan sesuatu pekerjan, pemalas, pelupa, apatis dan sebgainya.

Kelakuan
Pada umumnya orang yang kurang sehat mentalnya akan tampak pada kelakuan-kelakuannya yang tidak baik, seperti keras kepala, suka berdusta, mencuri, menyeleweng, menyiksa orang lain, dan segala yang bersifat negatif.

Pembinaan untuk org yg kurang sehat jiwanya adalah pembinaan kepribadian secara keseluruhan. Pembinaan mental secara efektif dilakukan dengan memperhatikan faktor kejiwaan sasaran yang akan dibina. Pembinaan yang dilakukan meliputi pembinaan moral, pembentukan sikap dan mental yang pada umumnya dilakukan sejak anak masih kecil. Pembinaan mental merupakan salah satu cara untuk membentuk akhlak manusia agar memiliki pribadi yang bermoral, berbudi pekerti yang luhur dan bersusila.